Pengarang: Indah Hanaco
Penerbit: Bukune
Tahun Terbit: 2012
Jumlah Halaman: 275
Sinopsis:
Telah lama aku tersesat, tak menemukan jalan pulang dalam cinta.Bagimu, cinta tak bersyarat, membuat kita tak akan pernah hilang harapan.
Aku menangkap jelas isyarat cinta di matamu untukku. Kau bilang, kau jatuh cinta kepadaku, dan jika aku merasakan hal yang sama, itu sudah cukup bagimu. Ada binar ketulusan dalam tatapmu, yang berusaha kutepis, tetapi diam-diam juga kurindu.
Bagiku, cinta penuh syarat: hal-hal yang akan mengikat hatimu dan hatiku.
Jika aku menerimamu, maukah kau berjanji, dan hanya akulah yang ada dalam hatimu? Bisakah kau membuat hatiku tak terluka karena ia terlalu rapuh? Dan, bisakah kau menenangkan badai untukku dalam malam kelam?
Mungkin, aku terlalu banyak memiliki tanda tanya. Aku tahu…. Hanya saja, masa lalu terlalu kelam dan membuatku kehilangan kepercayaan dan harapan pada cinta….
Atau, cukup kau jawab yang ini saja: apakah ada cinta tanpa jeda itu bila aku bersamamu?
SINOPSIS:
Pengalaman masa kecil menghantuinya. Berjuang dengan rasa
jijik kepada dirinya sendiri dan rasa tak suka pada seorang pria. Mae
berusaha bangkit dari keterpurukan
Kalau satu orang dapat mengubah dunia dengan cinta, bagaimana dengan
dua orang? Mae ingin mengubah jalan hidupnya. Jalan hidup yang
mengharuskan dia mengutuk cinta karena pengalaman masa lalunya. Pada
rencana awal, ia ingin mengubah pemikirannya pada masa lalu tanpa
menyertakan cinta. Namun rencananya berubah saat ia menemukan Anton.
Mae Sellina sangat cantik. Wajah kekanak-kanakannya di usia menjelang
tiga puluhan adalah modal yang cukup untuk membuatnya menerjuni dunia
model. Mae terjun pada dunia model secara tak sengaja. Suatu hari, salah
seorang model terkenal, Florence Zetta, menjadi juri pada pemilihan
model di Medan. Ketika berjalan-jalan pada sebuah toko, Florence
menemukan Maya Handoyo, salah satu SPG toko tersebut. Lilian
menyemangati Maya yang ragu pada saat itu.
Dibayangi oleh keinginan untuk mengubah nasib. Maya Dwi Handoyo
mengikuti Florence Zetta ke Jakarta. Dalam gemerlap dunia model, ia
mengganti namanya menjadi Mae Sellina. Disana, ia menjadi terkenal.
Namun meskipun kemapanan menghapirinya, ada suatu kekosongan. Kekosongan
itu bernama cinta.
Lewat acara Marco, salah seorang desainer kenalannya, Mae berkenalan
dengan Anton Daneswaga. Kedinginan hatinya saat itu tak mengijinkan
kehadiran Anton pada hatinya. Tetapi Mae salah jika menganggap Anton
berputus asa. Cinta menggebu membuat Anton berusaha dengan sekuat tenaga
merebut hati Mae.
Dua hal yang dilakukan Anton untuk merebut hati Mae:- Menghadiahkan jam tangan
Kesalahan besar. Jam tangan tersebut mahal, sementara Mae adalah wanita dengan trauma mendalam akan kekuasaan pria dengan cara memberi hadiah seperti itu - Manghadiahkan Coklat Cap Ayam
Cukup sederhana. Tapi langsung menohok Mae. Coklat merek ini adalah coklat kesukaan Maya eh…maksud saya Mae.
Mae mengambil keputusan berani. Untuk menyembuhkan luka batinnya, ia
bermaksud ke sumber masalah, tanah kelahirannya. Dengan kenyakinan baja,
satu persatu kenangan ia munculkan kembali. Dari menjenguk saudara
kandungnya, Arul, bahkan mengunjungi makam ibunya. Hasilnya? Ia sekarang
mulai menerima keadaan dirinya dengan memaafkan perbuatan Arul yang
hanya diam saat Om Andi melakukan tindakan senonoh padanya dan tentu Om
Andi sendiri.
Tinggal satu masalah Mae. Cinta dari Anton! Hubungannya merenggang
sebelum Mae pulang ke Medan membuatnya agak kosong. Tantangan
dikeluarkan Mae terhadap Anton. Semula ini hanya lelucon tetapi menjadi
kenyataan. Mae menantang Anton: Jika memang Anton mencintainya, dia
harus menjeput dirinya di Medan. Dan tantangan itu terjawab dengan
kedatangan Anton dan Rika asisten Mae.
Sesampai di Jakarta. Anton menyewa gedung bioskop untuk memutar film Sleepless in Seattle.
Film kesayangan Mae. Dalam kegembiraan melihat fim kesayangannya itu,
Anton melamar Mae. Sejak saat itu mereka resmi menjadi sepasang kekasih
lagi dan hubungan Mae dan Anton berujung pada pernikahan. Tapi masalah
belum selesai, Mae sulit hamil, Sekali lagi kesetiaan Anton diuji.
Ada beberapa catatan menarik ketika saya membaca novel ini. Pertama:
Penulis berusaha membuat epilog untuk menarik minat pembaca agar membaca
terus. Ini strategi yang bagus. Apalagi epilog tersebut dibiarkan
mengambang. Sehingga pembaca penasaran. Kedua: Bobot novel menjadi
bertambah karena ada penambahan detil yang unik seperti:
- penambahan tentang Elizabeth Bathory yang membunuh 650-an orang
- Pengetahuan Mae tentang detil dunia balap
- Penambahan detil tentang merek coklat merek cap Jago
- Istilah-istilah dalam bahasa jepang, dll.
Penambahan detil seperti diatas cukup menyenangkan, karena novel
tidak berisi hanya cerita saja tetapi juga setidak-tidaknya sedikit
pengetahuan sebagai nilai lebih
Alur yang dipakai ada dua, klimaks dan flashback. Suatu
teknik menarik menghindari kebosanan membaca. Namun agak sayang,desain
sampul terlalu minimalis. Kurang greget, kurang menarik perhatian.
Bentuk font sampul juga kurang sederhana, sehingga dibutuhkan perhatian
lebih untuk mengamati.
Penulisan dengan gaya lebih ke melankolis bagi saya pribadi tidak
bermasalah. Saya rasa ini hanya masalah selera saja. Dengan demikian
bagi pembaca melow bisa menikmati novel ini.
sumber :
novel saya sendiri :D
http://www.goodreads.com/book/show/16120036-cinta-tanpa-jeda
http://octacintabuku.wordpress.com/2012/09/20/cinta-tanpa-jeda/